Thursday, June 26, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
"Kalkatu tak pandai membeza, antara cahaya lantera di masjid , atau lilin di gereja, maupun kandil di kuil. Baginya, cahaya hanyalah cahaya. Dimanapun cahaya itu ditemui, ia pasti mengelilingi dan merapatinya. Demi cintanya kepada cahaya, ia rela terbakar disambar api"
No comments:
Post a Comment